Selain serat – serat hewani di
atas, kulit juga dijadikan bahan pakaian. Kulit sapi telah dgunakan sebagai
bahan pakaian pada zaman kuno. Kulit sapi diproses melalui penyamakan kulit
sapi atau domba mentah. Penyamakan dapat dilakukan oleh industri rumahan atau
industri skala besar.
Banyak yang bisa dibuat dari
kulit sapi seperti jaket, celana, topi rok, dompet, ikat pinggang, tas dan lain
–lain.
Kulit yang bisa dijadikan bahan
untuk tekstil adalah kulit dari sapi, kambing, domba, rusa, buaya, ular, kerbau.
Kulit ular, buaya dan rusa kuantitasnya lebih sedikit dibandingkan kulit sapi
domba atau kambing. Kulit ikan pari bias juga dijadikan bahan komoditas untuk
bahan pakaian atau bahan lainya.
Tahapan pembuatan kulit adalah
tidak yaitu persiapan, tanning dan pengerasan kulit.
A.
Persiapan
Proses persiapan terdiri dari
proses pengawetan, perendaman, pengpuran, penghilangan rambut, penghilangan
daging, pemisahan, pengapuran penghilangan kapur, bating, penghilangan lemak,
pembekuan, pemutihan, pengawetan.
B.
Tanning/Penyamakan.
Proses tanning adalah proses
penstabilan protein pada kulit sehingga tidak mudah busuk dan bisa dibuat untuk
berbagai macam aplikasi. Bahan yang digunakan untuk proses penyamakan adalah
kromium. Kulit direndam dalam larutan krom dan diputar perlahan sampai larutan
masuk kedalam kulit. Semakin banyak larutan yang masuk maka kulit akan semakin
stabil dan tidak mudah menyusut.
C.
Pengerasan
Kulit
Tahapan
akhir adalah proses pelumasan dan pengeringan kulit biasanya disertai dengan pewarnaan kulit. Pengerjaan akhir tergantung pada tujuan akhir penggunaan dari
kulit tersebut.