Serat buatan disebut juga serat
sintetis yaitu proses yang dengan cara kimiawi atau cara lainnya, bermacam –
macam jenisnya tergantung dari prosesnya seperti
a.
Poliester
Poliester adalah serat filament yang
dibuat dengan proses kimiawi. Poliester dibuat untuk menyamai serat sutera.
Bahan dasar dari poliester adalah asam tereftlat dan mono etilen glikol. Kedua
bahan ini dipolimerisasi dalam ruang hampa udara dengan suhu tinggi. Kemudian
larutan polymer disemprotkan melalui alat yang disebut spineret yang kemudian
didinginkan dan digulung.
· Kekuatan serat poliester 4,5 gram per denier dengan mulur
25%.
· Serat poliester sangat elastis sehingga tahan kusut.
· Moisture Regain hanya 0,4% sehingga kain poliester cenderung
panas karena tidak menyerap keringat.
· Bentuk penampang lintang serat poliester bulat seperti.
· Serat poliester tahan asam lemah pada titik didih dan asam
kuat pada suhu dingin.
· Tidak kuat pada basa kuat namun kuat pada basa lemah.
· Serat poliester juga tahan terhadap serangga, jamur dan
bakteri.
· Ketika serat dibakar, poliester akan meleleh dan tidak
menjalarkan proses pembakaran. Lelehan poliester akan berjatuhan.
b.
Nylon (Poliamida)
Wallace H Carrothers menemukans
serat poliamida pda tahun 1928 dan kemudian dikembangkan oleh DuPont. Serat
poliamida lebih terkenal dengan nama dagang nylon. Ada bebepa jenis
pengembangan serat poliamida yaitu nylon 66, nylon 610, nylon polikorimatik,
nylon 7.
Sifat nylon 66
·
Kekuatan nylon 66 sekitar 8,8 gram
per denier
· Nylon tahan terhadap gosokan
· Mulur 27%
· Nylon meleleh pada suhu 250ºC namun kain dari bahan nylon
akan lengket pada suhu setrika 180ºC.
· Jika dibakar nylon akan meleleh dan tidak menjalarkan
pembakaran.
· Nylon tahan terhadap asam encer namun akan terurai pada asam
khlorida mendidih
· Nylon juga tahan terhadap basa, jamur, bakteri dan serangga.
· Mositure regain 4,2%
· Bentuk penampang lintang serat nylon hampir bulat
· Ketika digosok nylon akan menghsilkan listrik statis
· Nylon memiliki kekuatan yang tinggi sehingga cocok digunakan
untuk tali, kain parasut, kain terpal, jala dan keperluan industri lainnya.
Sifat nylon 610
· Titik leleh 214ºC
· Moisture regain 2,6% untuk digunakan membuat sikat gigi
· Bentuk penampang lintangnya segitiga dan sudut yang tumpul
digunakan untuk pakaian wanita yang halus untuk serat nylon yang halus
· Untuk serat nylon yang kasar digunakan untuk pembuatan
karpet dan upholstery
c. Rayon Viskosa
Rayon Viskos ditemukana oleh C.F. Cross dan E.J. Bevanpada
tahun 1891. Rayon merupakan regenerasi selulosa. Rayon Viskosa dibuat dari kayu
yang telah dimurnaikan dengan menggunakan natrium hidroksida.
Proses pembuatan rayon viskosa :
- Pembuatan pulp kayu
Potongan atau serpihan kayu sebangsa cemara dimasak dengan
kalsium bisulfit dibawah uap selama 15 jam sampai selulosa murni. Kemudia
dilarutkan dalam air dan kemudian dipekatkan sampai kadar selulosa mencapai
30%. Pulp diputihkan dan dibuat menjadi lembaran- lembaran kertas.
- Perendaman
Lembaran kertas direndam selama 1 – 4 jam dalam larutan
natrium hidroksida untuk melarukan hemi selulosa dan selulosanya akan
menggelembung menghasilkan selulosa soda. Selulosa soda diperas dan dicabik –
cabik dan hasil cabikan ini disebur dengan crumb.
- Penuaan
Crumb didiamkan selama 3 hari dengan suhu 22ºC sampai
terjadi degradasi rantai polimer.
- Sulfitasi
Setelah diproses penuaan crumb dimasukan ke dalam ruang
kedap udara dan diputar secara perlahan sambil ditambahkan karbon sulfide 10%
dari berat crumb selulosa soda sehingga terbentuk natrium selulosa xantat.
Proses sulfitasi dilakukan selama 3 jam.
- Pencampuran
Natrium selulosa xantat dicampur dengan natrium hidroksida
encer selama 4 – 5 jam sampai menjadi larutan kental coklat bening yang
mengandung alkali 6,5% dan selulosa 7,5%. Kemudian larutan disaring
- Pemeraman
Larutan disimpan selama 4 – 5 hari pada suhu 10 – 18ºC.
Selama proses pemeraman ini viksositas larutan turun dan kemudian naik lagi dan
siap untuk dipintal. Gelembung udara dihilangkan dengan proses penghisapan.
- Pemintalan
Larutan viskosa disemprotkan melalui spineret yang direndam
dalam larutan asam sulfat dan natrium sulfide pada suhu 40 – 55%. Filamen
viskosa yang keluar dari lubang – lubang spineret ditarik sampai panjangnya dua
kali lipat da kemudian digulung.
- Pemurnian
Filamen viskosa yang keluar dari spineret masih belum murni
sehingga perlu dicuci dengan air dan natrium sulfide untuk menghilangkan
belerang – belerang yang ada pada viskosa. Rayon Viskosa diputihkan dengan
natrium hipoklorit dan kemudian dicuci dengan air dan dikeringkan.
Sifat – sifat serat
rayon viskosa
·
Dalam keadaan kering kekuatan rayon
viskosa 2,6 gram per denier dan mulur 15%
·
Dalam keadaan basah kekuatan rayon
viskosa 1,4 gram per denier dan mulur 25%
·
Moisture regain 12 – 13%
·
Elastisitas rayon tidak bagus karena
ketika ditarik dan akan mulur dan tidak kembali kebentuk semula.
·
Serat rayon viskosa merupakan
isolator listrik yang baik
·
Dalam keadaan panas serat rayon
viskosa lebih cepat rusak dibandingkan kapas.
·
Jamur akan menyebabkan kekuatan
serat berkurang dan berwarna.
·
Bentuk penampang lintang serat rayon
viskosa berbetuk bulat dengan banyak sudut.
Serat rayon viskosa banyak digunakan untuk bahan tekstil dan
pakaian seperti kain tirai, kain penutup kursi, taplak, seprai, renda dan lain
– lain. Untuk bahan pakaian serat rayon viskosa dicampur dengan serat
poliester.
Daftar Pustaka
Buku Serat - Serat Tekstil, Institut Teknologi Tekstil
Daftar Pustaka
Buku Serat - Serat Tekstil, Institut Teknologi Tekstil