Cari di Blog Ini

Roving / Simplex


Pada proses Ring Spinning, Sliver Drawing tidak langsung diproses di mesin Ring Spinning untuk dijadikan menjadi benang namun harus diolah pada mesin Roving terlebih dahulu. Sliver Drawing terlalu tebal untuk langsung dijadikan benang di mesin Ring Frame, diperlukan 300 – 500 kali regangan atau draft. Draft ini terlalu besar sehingga sulit untuk dikontrol.

Roving Frame berfungsi merubah sliver drawing menjadi roving dengan diameter lebih kecil. Untuk menghindari roving putus karena diameternya yang kecil maka roving diberi sedikit antihan atau puntiran. Antihan pada roving harus seminimal mungkin hanya ditujukan agar dapat digulung pada bobin roving dan memegang roving pada saat diproses di mesin Ring Spinning.

Fungsi dari Roving Frame

1.       Peregangan
Proses peregangan dilakukan dengan menggunakan rol – rol perengang di area drafting zone dengan bantuan apron. Kecepatan rol semakin ke depan semakin tinggi. Akibat dari proses peregangan menjadikan diameter material menjadi lebih kecil.

2.        Pemberian antihan
Setelah material keluar dari drafting zone atau area peregangan material diberi antihan dengan adanya putaran flyer.

3.       Penggulungan
Untaian Roving yang sudah diberi antihan atau puntiran digulungan ke bobin roving. Penggulungan ini dilakukan dengan pengaturan putaran spindel bobin dan kecepatan putaran flyer. Bobin Roving berputar lebih cepat dibandingkan flyer.





Jalur yang dilewati material di mesin Roving Frame

a.  Creel

Can – can sliver drawing di susun di belakang mesin Ring Frame. Di atas can terdapat creel untuk menghantarkan sliver drawing. Di creel dipasang rol – rol penghantar sliver drawing yang berfungsi menghantarkan sliver agar dapat berjalan lancar tanpa ada gangguan. Pada creel juga dipasang stop motion berupa light barrier. Jika ada sliver drawing yang putus maka light barrier akan berfungsi untuk mematikan mesin roving sesegera mungkin.

b.  Drafting Zone (Area Peregangan)

Dari creel material disuapkan ke bagian drafting zone. Pada area ini dilakukan peregangan pada material. Besarnya peregangan diatur sesuai dengan material yang diolah dan dengan nomor roving yang diinginkan. Draft pada proses roving berkisar 5 – 20 kali peregangan.

Bagian drafting zone :
-      Condenser
Condenser yang berentuk seperti terompet yang terletak pada awal drafting zone. Sliver drawing dari creel melewati rol – rol penghantar kemudian masuk ke condenser atau terompet. Condenser berfungsi untuk mengontrol serat agar tidak melebar diarea drafting. Material yang menyebar tidak rata akan menghasilkan ketidakrataan selama proses peregangan dan hasil rovingpun tidak akan rata juga dapat menyebabkan hasil yang berbulu.

-      Rol – rol peregang belakang yang terdiri dari pasangan rol bawah dan rol atas.
Rol bawah terbuat dari silinder yang melintang sepanjang mesin Roving yang diberi alur pada bagian drafting area. Rol bawah terbuat dari baja tuang yang dilapisi oleh cot berupa karet sintetis. Kekerasan dari cot  ini tergantung kepada serat yang diolah. Kekerasan cot rol atas jika tidak ada apron antara 80° sampai 85° shore. Dengan adanya apron kekerasan cot yang digunakan diatas 60° shore.

-       Apron
Apron berbetuk seperti pita karet melingkar dengan diameter tertentu. Ketebalan apron sekitar 1 mm. Apron atas terbuat dari karet sintetis dengan ukurannya lebih pendek atau diameternya lebih kecil dibandingkan apron bawah. Apron atas dipegang oleh cradle. Sedangkan apron bawah lebih panjang atau memiliki diameter lebih besar dibandingkan apron dan terbuat dari karet sintetis. Pada apron bawah dipasang batang berbetuk segitiga. Baik apron bawah dan apron atas terletak ditengah area peregangan.






Rol atas dan apron atas diberi tekanan oleh top arm kepada rol dan apron bawah sebesar 100 – 300 N tergantung kepada material dan tebal material yang diolah.

-       Spacer
Dengan adanya tekanan apron atas terhadap apron bawah, maka agar material dapat keluar dari jepitan antara kedua apron itu maka pada ujung cradle dipasang spacer atau nama lainnya distance clip.

c.   Area Pemberian Twist

Dari area peregangan atau drafting zone material masuk ke lubang yang terdapat di bagian atas flyer yang diberi gerigi. Dengan perputaran flyer terbentuklah twist atau antihan/puntiran. Satu kali putaran flyer terbentuk satu antihan atau twist. Antihan yang diberikan haruslah memberikan kekuatan pada untaian roving namun tidak memberikan masalah pada saat roving diproses di mesin Ring Spinning. Roving yang lebih tebal membutuhkan twist yang lebih banyak dibandingkan roving yang lebih halus. Serat kapas lebih banyak dibandingkan serat sintetis.


d.  Area Penggulungan

Untaian roving yang sudah diberi antihan atau twist keluar pada ujung bawah lengan flyer dan digulung dua atau tiga gulungan pada presser arm kemudian digulung pada bobin roving. Bobin Roving dipasang pada spindel yang berputar lebih cepat dibandingkan kecepatan putaran flyer atau sebaliknya.

Bentuk gulungan roving pada bobin diatur sedemikian rupa sehingga semakin besar diameternya semakin pendek ketinggian gulungannya. Bentuk gulungan roving diatur dengan pergerakan rel spindle turun naik secara terus menerus.




Maksimal diameter dari gulungan roving seharusnya semaksimal mungkin agar tidak terjadi pergantian roving yang terlalu cepat. Namun harus diperhatikan juga diameter yang terlalu besar akan berakibat gesekan antara roving di mesin Ring Frame.

Kecepatan dari flyer konstan, dengan pertambahan diameter gulungan roving maka kecepatan bobin roving dikurangi dengan mengunakan cone drum yang dihubungkan dengan cone belt dan differential gear. Perubahan kecepatan dihubungkan ke roda – roda gigi yang berhubungan dengan spindel.

Kepadatan dari gulungan roving juga harus diperhatikan, jika terlalu padat maka akan sulit untuk dilepas pada saat proses berikutnya di mesin Ring Spinning. Jika terlalu lunak atau tidak padat maka gulungan roving tidak stabil dan mudah lepas dari gulungannya.
Selain dibagian belakang atau di creel, stop motion juga dipasang ketika terjadi roving putus. Ketika terjadi roving putus karena suatu akibat maka mekanisme stop motion bekerja untuk menghentikan mesin.

Travelling Blower atau Over Head Cleaner

Blower atau Over Head Cleaner merupakan alat atau mesin tambahan dipasang pada mesin Roving. Blower berjalan bolak – balik disepanjang mesin roving (roving frame) sambil menghisap serat – serat yang berterbangan atau sering disebut fly. Serat – serat atau fly yang beterbangan ini dapat masuk kedalam roving jika tidak dibersihkan dan mengakibatkan ketidakrataan pada roving. Fly yang beterbangan juga dapat menyebabkan polusi udara. Selain menghisap fly atau debu yang ada di udara, traveling blower juga menghisap fly atau debu yang ada di lantai.

Roving/Bobbin Transport dari Roving Frame ke Ring Spinning

Untuk memindahkan Bobin Roving ke Ring Spinning dengan cara manual membutuhkan tenaga manusia yang banyak dan ruangan yang luas. Setelah doffing bobin Roving dikumpulkan pada troli – troli untuk bobin roving kemudian dibawa ke area Ring Spinning. Hal ini dapat mengakibatkan roving rusak karena adanya gesekan antara gulungan – gulungan roving. Juga ketika troli masuk diantara mesin – mesin Ring Spinning jika operator tidak hati – hati dapat mengakibatkan benturan troli dengan mesin Ring Spinning.

Untuk menghindari hal – hal ini maka sekarang ini antara Roving Frame dan Mesin Ring Spinning dipasang Material Transport yang dipasang diatas Roving Frame dan Ring Frame berupa rel – rel yang memiliki jalur masing – masing diantara kedua mesin tersebut.

Keuntungan material transport adalah sebagai berikut
- Mengurangi penanganan bobin roving secara manual sehingga kualitas roving dapat dijaga
-  Mengurangi tenaga dalam penanganan bobin roving
-  Agar dapat dilakukan first in – first out
-  Menghemat tempat