Sebelum memulai proses
pemintalan, bahan baku harus dipersiapkan terlebih dahulu. Bahan baku dari
proses pemintalan adalah serat staple yaitu serat dengan ukuran panjang
tertentu atau disebut juga dengan serat pendek. Bisa berupa serat alam atau
serat sintetis.
Serat
harus memenuhi syarat di bawah ini untuk dapat dipintal seperti hal – hal di
bawah ini
a. Serat
harus cukup panjang
Untuk dapat
dipintal serat harus memiliki panjang tertentu sesuai dengan diameter benang
yang akan diproduksi. Serat yang panjang memiliki permukaan yang lebih luas
sehingga gaya gesekannya lebih besar dan dayapintalnya lebih tinggi. Kapas
memiliki panjang serat 0,5 - 1,5 inchi. Wol memiliki panjang yang juga
bervariasi Panjang serat wol sekitar
3,75 – 10 cm untuk wol halus, 5 - 10 cm untuk wol sedang, 12,5 - 35 cm untuk
wol panjang. Serat Flax 2,5 - 3 cm.
b. Serat
harus cukup halus
Serat harus
memiliki kehalusan agar dapat dipintal menadi benang. Di dalam suatu penampang
benang tertentu jumlah serat halus lebih banyak dibandingkan dari jumlah serat
kasar sehingga semakin gaya gesekan permukaan antar serat dan akan semakin
tinggi daya pintal serat tersebut dan benang.
c. Mempunyai
gesekan pada permukaannya
Serat
yang licin akan sulit untuk dipintal maka
serat yang dapat dipintal adalah serat yang memiliki gaya gesekan pada
permukaannya. Semakin besar gaya gesekan permukaannya semakin tinggi pula daya
pintalnya. Struktur bentuk serat kapas pipih seperti pita, wol memiliki
struktur yang lebih keriting dan sisik pada permukaannya.
Serat kapok
memiliki penampang lintang yang cendrung mendekati bulat sehingga sulit untuk
dipintal dan jarang dibuat menjadi benang.
d. Serat
harus cukup elastis
Serat akan
mengalami puntiran selama proses pembuatan benang maka serat terseut harus
memiliki kelenturan atau elastitas sepanjang serat. Jika serat tidak lentur
maka serat akan putus pada saat
pembuatan benang dan daya pintalnya semakin turun atau berkurang.
e. Serat
harus cukup kuat
Serat
mengalami beban kerja selama proses pemintalan karena ada proses pemukulan pada
tahap awal dan penarikan selama pemintalan berlangsung. Oleh karena itu serat
harus cukup kuat agar tidak putus.
Pada tulisan ini yang dibahas
adalah pemintalan untuk bahan baku kapas namun ada juga memasukan sedikit
tentang serat sintetis.
Pemintal satu dengan yang lainnya
belum tentu melakukan tahapan pemintalan yang sama. Namun secara umum memiliki
kesamaan langkah. Perbedaan biasanya pada tahap persiapan pemintalan.
Kapas oleh
petani penghasil kapas dikemas ke dalam bentuk bal persegi empat. Di dalam bal
ini kapas dipadatkan dan ikat. Ukuran yang diatur oleh standard internasional adalah sebagai berikut :
Panjang (mm)
|
Lebar
(mm)
|
Tinggi
(mm)
|
Kepadatan
(kg/m3)
|
1060
|
530
|
780 - 950
|
360 – 450
|
1400
|
530
|
700 - 900
|
Kualitas kapas atau sering disebut grade kapas
menentukan kualitas hasil jadi dari proses pemintalan yaitu berupa benang.
Perbedaan grade kapas jika tidak diseragamkan terlebih dahulu akan menyebabkan
kualitas benang jelek atau tidak sesuai dengan harapan pemintal. Benang menjadi
belang, tebal tipis dan tidak rata.
Begitu juga dengan serat sintetis. Walaupun pembuatan
serat sintetis sangat dikontrol masih ada saja ada variasi pada crim dan oil
per unit nya.
Untuk menyeragamkan kualitas kapas maka maka dilakukan
proses Mixing yaitu proses pencampuran serat kapas.
Tujuan dari mixing adalah
-
Menghindari belang pada benang dan kain
-
Menjaga konsistensi kualitas benag
Setiap
bal kapas dicek gradenya masing – masing dan kemudian diklasifikasikan berdasarkan
gradenya. Grade kapas yang dicek adalah sebagai berikut
a. Panjang
Serat (Fiber Length)
b. Kehalusan
serat
c. Kekuatan
serat
d. Mulur
serat
e. Kedewasaan
serat
f. Warna
serat
Setelah dicek kemudian bal – bal kapas
diklasifikasikan dan ditandai. Sebelum proses produksi dilakukan dibuat
terlebih dahulu susunan bal – bal kapas yang akan diletakan di laydown. Susunan
laydown diatur sedemikian rupa dimana seluruh grade kapas menyebar disemua
tempat laydown dengan demikian tujuan mixing dapat tercapai.
Laydown merupakan area di bagian blowroom dimana tahap
awal proses produksi benang dilakukan.